Selasa, 07 April 2015

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

BAB I
PENDAHULUAN
  1. A.    Latar Belakang
Pendidik merupakan seseorang yang penting dalam rangka berlangsungnya suatu pendidikan. Guru sebagai seorang pendidik hendaknya memiliki delapan keterampilan dasar mengajar, yaitu keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan memberi penguatan, keterampilan membimbing diskusi, keterampilan mengelola kelas,dan terakhir  keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Di dalam makalah ini kami akan membahas keterampilan dasar mengajar menjelaskan. Bagaimana seorang pendidik mempunyai keterampilan dasar dalam mengajar salah satunya yaitu, membuka dan menutup pelajaran. Membuka dan menutup pelajaran merupakan salah satu aspek yang sangat penting dari kegiatan guru. Interaksi di dalam kelas cenderung dipenuhi oleh kegiatan pembicaraan oleh karena itu perlu adanya pembukaan dan penutup pelajaran.
Selain membuka dan menutup pelajaran makalah ini juga membahas tentang  keterampilan guru membimbing dikusi kelompok kecil dan mengelola kelas. Dalam kegiatan belajar-mengajar, Menjelaskan merupakan tindakan yang banyak dilakukan, terutama oleh guru. Apabila seorang guru menjelaskan, artinya guru tersebut memberikan informasi sedemikian rupa sehingga siswa benar-benar mengerti dan memahami apa yang di informasikan oleh guru.
Keterampilan menjelaskan sangat penting bagi guru karena sebagian besar percakapan guru yang mempunyai pengaruh terhadap pemahaman siswa adalah berupa penjelasan. Penguasaan keterampilan menjelaskan yang didemonstrasikan guru akan memungkinkan siswa memiliki pemahaman yang mantap.


  1. B.     Rumusan Masalah
  2. Apa yang dimaksud dengan ketrampilan dasar mengajar ?
  3. Apa pengertian dan komponen dari keterampilan membuka dan menutup pelajaran?
  4. Apa pengertian dan komponen dari keterampilan mengelola kelas?
  5. Apa pengertian dan komponen dari keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil?
  6. Apa pengertian dan komponen dari keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan?

  1. C.    Tujuan
  2. Mengetahui pengertian dari pengertian keterampilan dasar mengajar.
  3. Menjelaskan pengertian dan komponen yang dibutuhkan dalam ketrampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran.
  4. Menjelaskan pengertian dan komponen yang dibutuhkan dalam ketrampilan guru dalam mengelola kelas.
  5. Memaparkan pengertian dan komponen dalam penerapan ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil oleh guru.
  6. Menjabarkan pengertian dan komponen yang dibutuhkan oleh guru dalam menerapkan ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.








BAB II
PEMBAHASAN

  1. A.    Pengertian Ketrampilan Dasar Mengajar
Keterampilan Dasar Mengajar merupakan keterampilan dasar mengajar yang perlu dimiliki oleh guru dari semua bidang studi. Jika dipertimbangkan bahwa bidang-bidang studi yang bermacam-macam mempunyai ciri-ciri pengajaran yang khas,keterampilan mengajar untuk bidang-bidang studi khusus perlu dikembangkan.Perkembangan dunia pendidikan menggunakan media dan teknologi saat ini menyebabkan kekhasan ciri pengajaran dari masing-masing studi makin tampak, dan perbedaannya dengan pengajaran bidang studi lain makin nyata.
Dalam kegiatan mengajar, begitu banyak hal yang harus diperhitungkan oleh guru misalnya:
•Keadaan siswa
•Tujuan yang akan dicapai
•Sifat materi yang akan menjadi bahan ajar.
•Keadaan sarana

Mengajar termasuk kegiatan yang kompleks.
1.Melibatkan kemampuan guru/mahasiswa calon guru untuk menguasaimateri.
2.Teknik pengelolaan PBM.
3.Pengelolaan waktu.
4.Pengendalian disiplin
5.Pelayanan terhadap perbedaan kemampuan siswa.
6.Sikap terhadap profesi.
7.Sikap terhadap siswa



B.  Ketrampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
1.   Membuka Pelajaran
Membuka pelajaran adalah usaha yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pelajaran untuk menciptakan pra kondisi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada pengalaman belajar yang disajikan sehingga akan mudah mencapai kompetensi yang dihaparkan. Dengan kata lain, membuka pelajaran itu adalah mempersiapkan mental dan perhatian siswa agar siswa terpusat pada hal-hal yang akan dipelajarai.
Secara khusus tujuan membuka pelajaran adalah:
a)      Menarik perhatian siswa, yang dapat dilakukan dengan:
  • Meyakinkan siswa bahwa materi atau penglaman belajar yang akan dilakukan berguna untuk dirinya.
  • Melakukan hal-hal yang dianggap aneh bagi siswa misalnya dengan menggunakan alat bantu.
  • Melakukan interaksi yang menyenangkan
b)      Menumbuhkan motivasi belajar siswa, yang dapat dilakukan dengan;
  • Membangun suasana akrab sehingga siswa merasa dekat, misalnya menyapa dan berkomunikasi secara kekeluargaan
  • Menimbulkan ras ingin tahu, misalnya mengajak siswa untuk mempelajari suatu kasus yang sedang hangat dibicarakan.
  • Mengkaitkan materi atau pengalaman belajar yang akan dilakukan dengan kebutuhan siswa.
c)      Memberikan acuan atau rambu-rambu tentang pembelajaran yang akan dilakukan, yang dapat dilakukan dengan :
  • Mengemukakan tujuan yang akan dicapapi serta tugas-tugas yang harus dilakukan dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan.
  • Menjelaskan langkah-langkah atau tahapan pembelajaran, sehingga siswa memahami apa yang harus dilakukan.
  • Menjelaskan target atau kemampuan yang harus dimiliki setelah pembelajaran berlangsung.
2.   Menutup Pelajaran
Menutup pelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan maksud untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa serta keterkaitannya dengan pengalaman sebelumnya, mengetahui  tingkat keberhasilan siswa, serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Menutup pelajaran dapat dilakukan dengan cara:
a. Merangkum atau membuat garis-garis besar persoalan  yang baru dibahas, sehingga siswa memperoleh gambaran yang menyeluruh dan jelas tentang pokok-pokok persoalan.
b. Mengonsolidasikan perhatian terhadap hal-hal pokok agar informasi yang telah diterima dapat membangkitkan minat untuk mempelajari lebih lanjut.
c. Mengorganisasikan kegiatan yang telah dilakukan untuk membentuk pemahaman baru tentang materi yang telah dipelajarinya.
d. Memberikan tindak lanjut serta saran-saran untuk memperluas wawasan yang berhubungan dengan materi pelajaran yang telah dibahas.
Tujuan membuka dan menutup pelajaran
  • Menimbulkan perhatian dan motivasi siswa terhadap tugas-tugas yang akan dihadapi
  • Memungkinkan siswa mengetahui batas-batas tugasnya yag akan dikerjakan
  • Siswa dapat mengetahui pendekatan-pendekatan yang akan digunakan dalam mempelajari bagian-bagian pelajaran.
  • Memungkinkan siswa mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman yang dikuasai dengan hal-hal baru yang akan dipelajari.
  • Memberikan kemungkinan kepada siswa untuk menggabungkan fakta-fakta, ketrampilan-ketrampilan, konsep-konsep yang tercakup dalam suatu peristiwa.
  • Memungkinkan siswa dapat mengatahui tingkat keberhasilannya dalam pelajaran.

Prinsip-prinsip Penggunaan Ketrampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Dalam ketrampilan membuka dan menutup pelajaran ada beberapa prinsip yang perlu dipertimbangkan oleh guru, yaitu:
a. Kebermaknaan
Dalam usaha menarik perhatian siswa atau memotivasi siswa, guru harus memilih cara yang relevan dengan isi dan tujuan pelajaran.
b. Berurutan dan Berkesinambungan
Aktivitas yang ditempuh guru dalam mengenalkan dan merangkum kembali pokok-pokok penting pelajaran hendaknya merupakan bagian yang utuh (merupakan suatu kebulatan). Kaitan antara bagian satu dengan yang lain atau dengan pengalaman siswa harus jelas.
C.  Ketrampilan Mengelola Kelas
Ketrampilan mengelola kelas merupakan ketrampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikan ke kondisi yang optimal jika terjadi gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan ataupun melakukan kegiatan remedial.
Penggunaan komponen dalam kelas mempunyai beberapa tujuan, yang antara lain adalah:
  • Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkah lakunya.
  • Membantu siswa untuk mengerti tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib kelas, dan memahami bahwa teguran guru merupakan suatu peringatan, dan bukan kemarahan
  • Menimbulkan rasa kewajiban melibatkan siri dalam tugas serta bertingkah laku yang sesuai dengan aktivitas kelas.
  • Ketrampilan yang berkaitan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal.
Prinsip Penggunaan
Beberapa prinsip yang diperhatikandalam melaksanakan komponen ketrampilan mengelola kelas adalah:
a)   Kehangatan dan keantusiasan.
b)   Penggunaan bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah belajar siswa.
c)   Perlu dipertimbangkan penggunaan variasi media, gaya mengajar, dan pola interaksi.
d)     Diperlukan keluwesan tingkah laku guru dalam mengubah strategi mengajarnya untuk mencegah gangguan-gangguan yang timbul.
e)      Penekanan hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian siswa pada hal-hal negatif.
f)       Mendorong siswa untuk mengembangkan disiplin diri sendiri dengan cara memberi contoh dalam perbuatan guru sehari-hari.
Komponen Ketrampilan
1)      Ketrampilan yang berkaitan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal
  • Menunjukkan sikap tanggap: Melalui perbuatan sikap tanggap ini siswa merasakan bahwa “guru hadir bersama dengan mereka” dan “ tahu apa yang mereka perbuat”. Kesan ini dapat ditunjukkan dengan cara memandang kelas secara seksama, gerak mendekati, memberikan pernyataan, dan memberikan reaksi terhadap gangguan serta kekacauan.
  • Membagi perhatian: Pengelola kelas yang efektif ditandai dengan pembagian perhatian yang efektif pula. Perbuatan membagi perhatian dapat dikerjakan secara visual dan verbal.
  • Memusatkan perhatian kelompok: Perbuatan ini penting untuk mempertahankan perhatian siswa dari waktu ke waktu dan dapat dilaksanakan dengan cara menyagakan siswa, menuntut tanggungjawab siswa.
  • Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas.
  • Menegur: Teguran verbal yang efektif harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1) tegas, jelas tertuju kepada siswa yang mengganggu dan tingkah laku yang harus dihentikan; (2) menghindari peringatan yang kasar atau yang mengandung menghinaan; (3) menghindari ocehan yang berkepanjangan.
  • Memberi penguatan: pe,berian penguatan dapat dilakuakn kepada siswa yang suka mengganggu jika pada duatu saat dia “tertangkap” melakukan perbuatan yang positif. Dapat pula kepada siswa yang bertingkah laku wajar sebagai contoh.
2)      Ketrampilan yang berkaitan dengan pengambilan kondisi belajar yang optimal.
Ketrampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap ganguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal. Beberapa strategi yang dapat digunakan oleh guru adalah:
  • Memodifikasi tingkah laku. Beberapa langkah yang dipergunakan untuk mengorganisasi tingkah laku ialah: (1) merinci tingkah laku yang menimbulkan gangguan, (2) memilih norma yang realistis untuk tingkah laku yang menjadi tujuan dalam srpogram remedial, (3) nekerja sama dengan rekan atau konselor, (4) memilih tingkah laku yang akan diperbaiki, dan (5) memvariasikan pola penguatan yang tersedia misalnya dengan cara meningkatkan tingkah laku yang diinginkan, mengajarkan tingkah laku baru, mengurangi dan menghilangkan tingkah laku yangtidak diinginkan dengan teknik tertentu, misalnya penghapusan penguatan, membri hukuman, membatalkan kesempatan, dan mengurangi hak.
  • Pengelolaan kelompok: pendekatan pemecahan masalah kelompok dapat dikerjakan oleh guru sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi masalah-masalah pengelolaan kelas. Ketrampilan yang diperlukan antara lain: (1) memperlancar tugas, (2) memelihara kegiatan kelompok.
  • Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah: Seperangkat tingkah laku yang dikerjakan, menurut shall, adalah: (1) pengabaian yang direncanakan, (2) campur tangan dengan isyarat. (3) mengawasi dari dekat, (4) menguasai perasaan yang mendasari terjadinya suatu perbuatan yang negatif, (5) mengungkapkan perasaan siswa, (6) memindahkan masalah yang bersifat mengganggu, (7) menyusun kembali rencana belajar, (8) menghilangkan ketegangan dengan humor, (9) memindahkan penyebab gangguan, (10) pengekangan fisik, (11) pengasingan.
D.  Ketrampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok kecil adalah suatu proses yang teratur dalam melibatkan sekelompok siswa dalam interaksi  tatap muka kooperatif yang optimal dengan tujuan berbagai informasi atau pengalaman, mengambil keputusan atau memecahkan suatu masalah.
Penggunaan dalam kelas
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru agar diskusi dapat berjalan baik adalah:
a)      Diskusi hendaknya berlangsung dalam iklim yang bebas dan penuh dengan keterbukaan, kehangatan hubungan antar pribadi, keasntusiasan berpartisipasi, kesediaan menerima dan menghargai pendapat orang lain.
b)      Perencanaan yang matang akan mempertinggi efektivitas diskusi, perencanaan meliputi:
  • Pemilihan topik atau masalah.
  • Perencanaan dan penyiapan bahan-bahan pengait.
  • Penyiapan diri sebaik-baiknya sebagai pimpinan diskusi.
  • Penetapan besarnya kelompok.
  • Pengaturan tempat duduk yang menyenangkan.
Komponen Ketrampilan
a)      Pemusatan Perhatian
Selama diskusi berlangsung, guru harus dapat memusatkan perhatian siswa. Pemusatan perhatian dapat dilakukan dengan cara:
  • Merumuskan tujuan atau topik diskusi.
  • Menyatakan masalah-masalah yang spesifik dan menegaskan kembali bila terjadi penyimpangan.
  • Menandai dengan cermat pembicaraan yang tidak relevam yang akan menyimpang dari tujuan diskusi.
  • Membuat rangkuman sementara atau tradisional sebelum melanjutkan kepada masalah berikutnya.
b)      Memperlancar permasalahan
Permasalahan dapat diperjelas dengan cara:
  • Memparaprase atau merangkum ide-ide siswa.
  • Melacak komentar siswa.
  • Menguraikan dan memperluas pandangan siswa dengan cara memberikan informasi tambahan.
c)      Menganalisis pandangan siswa.
Analisis pandangan siswa berkaitan erat dengan usaha guru memperjelas oermasakahan. Maksudnya agar kelompok tetap berada dalam suasana partisipasi dan konstruktif.
d)     Meningkatkan urunan pikiran siswa.
Kemampuan guru dalam meningkatkan urunan pendaoat siswa sangat penting dalam usaha mengembangkan kemampuan siswa berfikir kritis. Beberapa cara yang dapat dikerjakan oleh guru adalah:
  • Mengajukan pertanyaan kunci yang menantang siswa.
  • Memberikan contoh-contoh verbal maupun non-verbal.
  • Menghangatkan dan memancing suasana dengan mengajukan pertanyaan yang mengundang perbedaan pendapat.
  • Memberikan dukungan terhadap urunan pendapat siswa.
e)      Menyebarkan kesempatan berpartisipasi.
Partisipasi semua anggota kelompok sangat penting. Untuk itu diperlukan kemampuan guru meningkatkannya. Beberapa usaha yang dapat dilakukan oleh guru antara lain:
  • Memberikan pertanyaan langsung kepada siswa yang kurang berpartisipasi.
  • Mencegah kegaduhan, menghindarkan pembicaraan serentak.
  • Mmemncegah secara bijaksana siswa yang suka memonopoli pembicaraan.
  • Mendorong siswa untuk memberi komentar terhadap pendapat teman.
f)       Menutup diskusi.
Ketrampilan menutup diskusi dapat diidentifikasikan sebagai:
  • Membuat rangkuman sevara jelas dan singkat tentang butir-butir yang penting.
  • Memberitahukan langkah tindak lanjut hasil diskusi.
  • Mengajak siswa menilai hasil dan proses diskusi.





E.  Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Mengajar kelompok kecil dan perorangan diiartikan sebagai perbuatan guru dalam konteks belajar-mengajar yang hanya melayani 3-8 siswa untuk kelompok kecil, dan hanya seorang untuk perorangan. Pada dasarnya bentuk pengajaran ini dapat dikerjakan dengan membagi kelas dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil.
Komponen ketrampilan
Ada empat komponen yang perlu dikuasai guru untuk pengajaran kelompok kecil dan perorangan, yakni:
a)   Ketrampilan yang penting dalam pengajran kelompok kecil dan prorangan adalah terjadinya hubungan yang akrab antara guru dan siswa. Suasana ini dapat diciptakan dengan cara:
  • Menunjukkan kehangatan dan kepakaan terhadap kebutuhan siswa.
  • Memberikan respons positif terhadap pikiran siswa.
  • Membangun hubungan saling mempercayai.
  • Menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa tanpa kecenderungan mengambil alih atau mendominasi tugas siswa.
  • Mendengarkan secara simpati.
  • Menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian dan keterbukaan.
  • Berusaha mengendalikan situasi sehingga siswa merasa aman, merasa dibantu, serta merasa menemukan allernatif pemecahan masalah yang dihadapi.
b)   Ketrampilan mengorganisasi
Ketrampilan yang diperlukan dalam peran guru sebagai organisator selama pelajaran berlangsung adalah:
  • Memberikan orientasi umum tentang tujuan, tugas, atau masalah yang akan dipecahkan secara jelas.
  • Memvariasai kegiatan yang mencakup penetapan ruangan kerja, peralatan, cara kerja, aturan, dan waktu.
  • Membentuk kelompok yang tepat pada berbagai tugas dan kebutuhan siswa.
  • Mengkoordinasikan kegiatan dengan cara melihat kemajuan serta penggunaan materi dan sumber sehingga dapat memberikan bantuan dengan tepat.
  • Membagi-bagi perhatian kepada berbagai tugas dan kebutuhan siswa sehingga guru siap dengan membantu siapa saja yang memerlukannya.
  • Mengakhiri kegiatan dengan suatu kulminasi yang dapat berupa laporan hasil dan kesimpulan dari kegiatan.
c)   Ketrampilan membimbing dan memudahkan belajar
Ketrampilan ini diperlukan untuk membantu siswa maju tanpa mengalami frustasi. Adapun beberapa ketrampilan yang menunjang adalah:
  • Memberikan penguatan.
  • Mengembangkan supervisi proses awal, yang dikerjakan dengan tujuan melihat bantuan bila diperlukan, dan sebagainya.
  • Mengadakan supervisi proses lanjut, dikerjakan setelag kegiatan  berjalan lama, dan sifatnya selektif. Interaksi yang muncul dapat berupa memberikan bimbingan tambahan. Melibatkan diri sebagai peserta untuk memotivasi siswa, memimpin diskusi, dan sebagai katalisator.
  • Mengadakan supervisi pemaduan, dikerjakan untuk mengetahui dan menilai sejauh mana tujuan teah dapat dicapai dalam rangka menyiapkan pelaksanaan rangkuman, dan pemantapan. Pada akhirnya siswa dapat saling belajar serta memperoleh wawasan yang menyeluruh tentang kegiatan tersebut.


BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Keterampilan dasar mengajar merupakan keterampilan dasar mengajar yangperlu dimiliki oleh guru dari semua bidang studi. Jika dipertimbangkan bahwa bidang-bidang studi yang bermacam-macam mempunyai ciri-ciri pengajaran yang khas,keterampilan mengajar untuk bidang-bidang studi khusus perlu dikembangkan.Keterampilan dasar mengajar tersebut meliputi :
1.Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran
2.Keterampilan mengelola kelas
3.Keterampilan menjelaskan
4.Keterampilan bertanya
5.Keterampilan memberikan penguat
6.Keterampilan mengadakan variasi
7.Keterampilan mengajar kelompok atau perorangan
8.Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
Keterampilan mengajar bagi seorang guru adalah sangat penting kalau ia inginmenjadi seorang guru yang profesional, jadi disamping dia harus menguasai sumbstansibidang studi yang diampu, keterampilan dasar mengajar juga merupakan keterampilanpenunjang untuk keberhasilan dia dalam proses belajar mengajar







DAFTAR RUJUKAN

Hasibuan dan Moedjiono. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandug: Remaja            rodaskarya.
Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dan Implementasinya. Jakarta: Prenada Media
 Sumber: lenylukitasari.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar